Friday, 23 November 2018

Tech : Sejarah Kesuksesan Whatsapp, Apa kabz BlakBerry???

Rasa-rasanya jika ada yang masih punya Blackberry di tahun 2018 ini agak lucu dan tervonis jadul, dan aneh mungkin rasanya. Padahal Blacberry tidak begitu tertinggal amat, menurutku begitu (hehe). Semenjak makin maraknya Iklan yang berdar di BlackBerry kala itu, tahun 2016 sudah mulai banya pengguna yang pelan-pelan meninggalkannya begitu saja menuju Aplikasi yang semakin Populer saat ini yaitu Whatsapp. Lalu apa yang salah sebenarnya?

Dari segi teknologi, Kita berada dalam situasi yang mempunyai banyak pilihan, sebagai pengguna yang aktif kita hanya bisa merasakan tingkat kenyamanan mana yang kita senangi, tanpa kadang tidak ingin tahu bagaimana itu bisa terjadi. dan Produsen ataupun Startup yang ada saat ini harus bisa membaca bagaimana kepentingan banyak orang di ganggu dengan factor lain yang ada dalam Platform yang telah dibuat. Misalnya begitu banyak iklan yang menganggu kenyamanan pengguna, dan lain sebagainya. Ini yang sangat mempengaruhi kenyamanan saja sebenarnya. Nah, inilah yang terjadi pada BlackBerry  saat itu, saat memang pernah Perangkat dan Aplikasi Menyatu dalam jiwanya. BlackBerry pernah menjadi perangkat pilihan perusahaan-perusahaan, hingga pemerintah sekalipun, untuk berkomunikasi pastinya.
Sementara kesalahan-kesalahan lainnya yang membuat BlackBerry semakin teruruk ternyata yaitu :




1. BlackBerry 10 (versi Terbaru saat itu )  kurang didukung pengembang aplikasi ternama, seperti Instagram, Path, dan Google Maps. Untuk masalah ini, BlackBerry membuat janji pada saat peluncuran untuk meningkatkan aplikasi, tetapi 7 bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi dan hambar".


2. PlayBook Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak dilengkapi fitur e-mail. Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh BlackBerry untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran. Sayangnya, strategi ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update BlackBerry 10. Namun, spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry membatalkan niat tersebut.


3. Hardware Hingga saat ini, BlackBerry sudah merilis 3 perangkat berbasis OS tersebut. Ketiganya adalah Z10, Q10, dan Q5. Dua dari perangkat ini dilengkapi keyboard QWERTY, sedangkan sisanya dilengkapi layar sentuh penuh. Meskipun ketiganya tampak menjanjikan, perangkat-perangkat ini masih belum terlalu laku di pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk Nokia Lumia yang berbasiskan Windows Phone 8.

4. BlackBerry 10 yang tertunda Sistem operasi beserta perangkat yang mendukungnya sudah lama direncanakan. BlackBerry pun terlihat sangat antusias dengan keduanya. Tapi Sayangnya, platform ini mengalami berkali-kali penundaan waktu rilis selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada awal tahun 2013. Dalam masa tersebut, BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta para penggemarnya untuk terus bersabar. Sayangnya, tidak semua orang bisa bersabar dan tidak heran banyak yang berpindah ke platform lain.

Flatform yang lain itu tidak lain adalah Whatsapp Messenger bung, kehadiranya memang beda tipis dengan BlackBerry, tapi terkait perkembangan dan fitur yang selalu saja memanjakan tidak mengurangi minat untuk tetap menggunakan aplikasi ini.




Dari tahun ke tahun pembaharuan terus bergulir (ah kayak piala saja pake gulir ya) setiap bulannya. Aplikasi besutan dari dua orang cerdas Brian Acton dan Jan Koum ini belum begitu digemari di tahun awal peluncurannya. Dua orang ini pernah bekerja perusahaan raksasa online Yahoo selama kurang lebih 20 tahun, dan kemudian mendirikan Whatsapp pada tahun 2009.
Jika kita boleh tarik ulur sejarah Pendirian Whatsapp, kita sadar betul bahwa setiap yang akan baru akan tercipta akan memunyai banyak rintangan dan masalah yang datang. Namun kita tidak akan mengulas masalah tapi lebih kepada sejarah perkembangannya yang konsisten saja.

WhatsApp berfokus pada Messenger untuk smartphone dengan dasar yang dibilang mirip BlackBerry Messenger tidak juga, karena memang ide dan perkembangannyapun berbeda. Meskipun memang benar WhatsApp dan BlackBerry sama-sama menggadang aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain.

Antara Koum dan  Acton dalam sejarah kerja samanya menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp Inc yang berlokasi di Santa Clara, California ini kabarnya hanya mempekerjakan sekitar 20 orang. Di mana sebagian besar di antaranya adalah teknisi. Dan saat ini sangat familiar jika WhatsApp sudah menyediakan semua sistem operasi mobile yang masih eksis. Dari iOS, Android, BlackBerry OS, BlackBery 10, Nokia Symbian, Nokia Series 40 dan juga Windows Phone.Data terbaru pada bulan Agustus 2012 lalu, WhatsApp sudah mengirimkan 10 miliar pesan per hari dari penggunanya di seluruh dunia. Padahal bulan April 2012, 'baru' 2 miliar pesan dikirimkan.WhatsApp sejatinya tidak sepenuhnya gratis. Aplikasi WhatsApp di iPhone bisa digunakan cuma-cuma selama setahun, kemudian diwajibkan membayar. Demikian juga di platform lainnya. Tidak ingin merasa tertinggal, aplikasi inipun merilis update terbaru secara Realtime, mengoptimalkan kebutuhan pasar saat ini, dan menyesuaikan Lifestyle zaman Now.

Aplikasi ini hadir sebagai salah satu aplikasi yang sangat mudah dan familiar digunakan. Baik tua maupun muda, bahkan anak-anak sudah biasa menggunakan aplikasi ini. bahkan hampir dari segala sisi whatsapp sudah banyak juga digunakan dalam jenis flatform.
Tidak hanya itu, seperti yang kita tahu Whatsapp sekarang sudah menjalin hubungan dengan Facebook. Factor yang cukup kuat karena Flatform dalam Facebook, Facebook Messenger ternyata berjalan tak seperti yang pihak Facebook harapkan, terutama dalam hal jumlah pengguna. Berbeda dengan WhatsApp, layanan mobile messaging populer ini telah memiliki 450 juta pengguna di seluruh dunia, dan terdapat satu juta pengguna baru tiap harinya. Facebook dinilai terlambat dalam terjun ke layanan mobile messaging. Perusahaan tersebut baru meluncurkan messaging setelah membeli Beluga pada tahun 2011. 

Di saat itu, grup messaging sudah lebih populer dibanding layanan SMS. Sementara WhatsApp yang diluncurkan tahun 2009 memiliki tujuan untuk menghadirkan layanan chat yang cepat, sederhana, dan bersih dari iklan sehingga banyak yang mengadopsinya. Layanan WhatsApp sangat populer di luar Amerika, seperti di negara-negara Eropa dan India, termasuk Indonesia tentunya. Pada awal tahun 2014, WhatsApp mengklaim telah memproses 50 miliar pesan dalam satu hari. Jumlah tersebut dipecah menjadi 36 miliar pesan terkirim (outbound) dan 18 miliar pesan masuk (inbound). Karena itu, untuk mempercepat adopsi layanan messaging ke cakupan yang lebih luas lagi, Facebook membeli WhatsApp. Alasan lagi, menurut beberapa analis, Facebook perlu melengkapi basis data pengguna jejaring sosialnya. Hampir semua informasi sudah "diumbar" oleh ratusan juta pengguna Facebook tetapi ada satu jenis yang jarang dikeluarkan, yaitu nomor telepon. Nah, dengan membeli WhatsApp yang tentu saja menyimpan 450 juta nomor telepon penggunanya, Facebook dapat mensinkronisasikan dengan basis data yang sudah dimilikinya. Nilai akuisisi WhatsApp oleh Facebook tersebut bisa dibilang sangat fantastis, 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 triliun). Nilai ini termasuk 3 miliar dollar AS dalam bentuk saham yang diberikan kepada pendiri dan karyawan WhatsApp dalam jangka empat tahun. Selain itu, CEO dan co-founder WhatsApp juga akan bergabung sebagai dewan direksi di Facebook. Menurut Facebook, akuisisi terhadap WhatsApp tersebut dapat membantu jejaring sosial tersebut menyebarkan kemampuan konektivitas ke seluruh penggunanya dengan lebih cepat.

Jadi itulah Perkembangan terkini ketika perusahaan besar yang dulunya berjuag membaca perkembangan zaman.








Sumber :

 [URL="http://inet.detik..com/read/2013/05/29/112805/2258887/398/0/kisah-kelahiran-line-kakao-talk-wechat-dan-whatsapp"]sumber[/URL]
WhatsApp", https://tekno.kompas.com/read/2014/02/20/0905497/Ini.Alasan.Facebook.Beli.WhatsApp. 




No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar

tantangan dan harapan