Monday 21 January 2019

Ambigu yang tersudutkan, membius sudut pandang.


Melangkah menembus hujan, Januari begitu menyesatkan.
perputaran waktu bukan hanya mulai membuatku merasa rancu
tapi bahkan lebih dari itu, aku menyebutnya Ambigu. 
jika selangkah lagi aku bergerak maka harapanku akan terpeleset 
dan jatuh menjauhi takdirku.

Aku seperti hilang kendali. 
mengawali tanpa tahu mengakhiri.
aku seakan tenggelam diantara barisan halusinasi yang menggoda.
rayuannya senyap sayu, matanya lemah gemulai, dan tanganya lembut 
tak tersentuh. 

aku tersesat, dan kau adalah penyebabnya. 
atau mungkin karena aku 
yang terlalu banyak meluangkan waktu untuk memeliharamu
dalam kepalaku.  

kau wujud yang tak pernah kusangka-sangka akan masuki ruang khayalan itu.
kau melewati penjaga kendali pintu pikiran yang memberikan keterangan 
bahwa mereka kau rayu. 

kau bangsat. 
kau hanya sedekar masuk dan mengintip ruang kepalaku,
pergimu pun sama seperti kau masuk. 
yang menyakitkan adalah bagaimana bisa aku begitu lengah 
membiarkan kau keluar masuk begitu saja.

aku enggan menyebutnya sebuah kebodohan. 
aku lebih baik diam.












No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar

tantangan dan harapan