Kekurangan menjadi kelebihan

kita tidak tahu kapan akan berhenti bicara saat semua yang terkendali tak lagi bertindak sebagaimana mestinya. keadaan yang harus di pilih begitu sulit dan sempit, tak sama seperti pilihan saat kau masuk ke sebuah perguruan tinggi dan di suruh memilih jurusan. aku tahu semua bisa teratasi, namun aku hanyalah manusia yang belum bisa sabar. sabar karena ingin segera hengkang dan membenahi diri, baik dari sisi dimana aku berdiri maupun bagaimana caraku melengkapi. tekad memang yang harus utama, tanpa itu kita akan mudah terperdaya oleh waktu, terlebih jika kita tidak punya teman dalam berkonsultasi sekitar motivasi, maka bisa-bisa hancurlah. 

ketidaktahuan akan sesuatu membuat kita tidak bisa meraba lebih dalam apa yang ditekuni. bila hanya sekedar mencari maka seterusnya akan lupa dan stagnan. tidak ada solusi dan kompromi dalam hal ini, jika tidak kembali pada keinginan memahami. karena sesuatu yang kita anggap tidak bisa kita mengerti akan selalu menghantui pikiran di saat-saat tertentu, menjadi beban ketika dipertanyakan misalnya, lalu tidak percaya diri dan kemudian terkesan takut. 

seorang aktor  bela diri papan atas selalu melindungi kepalanya saat berkelahi, karena badannya mungkin sudah kebal dari pukulan ("Apalagi kalau yang memukul itu gue hahaha, yang bengkok tangan gue"), namun tidak selalu seorang aktor dapat melindungi kepalanya, maka yang harus dilakukan adalah seperti yang kita tahu bahwa kita pernah melihat aktor yang menggunakan kepalanya sebagai pemukul karena adanya latihan keras. inilah yang dinamakan dengan memanfaatkan kekurangan menjadi kelebihan. 

hal ini juga dapat kita terapkan dalam menguji potensi yang ada dalam diri, mengukur seberapa pantas dan kerasnya otak berpikir. banyak yang diantara kita lantaran secuil sesutu yang terjadi lalu menjadikan beban hidup hingga harus menguraikannya panjang lebar. ada pula yang menjalani hidupnya dengan keras tapi jarang mengeluh.