Wednesday 11 October 2017

Puisi : Harusnya Kau Tak Percaya

Selama ini,
aku pura-pura
pada tawa-tawa yang renyah didengar,
pada kelincahanku yang menghibur,
pada mereka yang kubuat salut oleh kebodohan,
seharusnya kamu meragu 

Aku telah menjadi badut bagi diriku sendiri
Aku memaksakan diri,
seakan tanpamu aku tak apa



Sebenar-benarnya,
Aku tersiksa
Aku menipu diri,
tidak perempuan lain yang kubutuhkan,
tetapi kamu
Tidak di sana aku ingin ada,
namun denganmu

Seharusnya kamu tidak percaya!
Kenyataan dari apa yang kutampilkan adalah kebalikannya

Aku memperparah dukaku
Dipaku rasa bersalah,
itu aku

Hati ini membeku,
aku meringkuk kedinginan
Tidak henti-hentinya aku menyesal,
namun tidak sudah-sudahnya aku bersandiwara
Aku tidak bisa lari
dari kesalahan-kesalahanku sendiri,
aku tidak bisa ke mana-mana

Ada kesedihan yang mendalam,
yang tersembunyi di balik senyum yang kubuat-buat merekah
Semakin kukuat-kuatkan,
semakin aku melemah

Seharusnya,
seharusnya kamu tidak percaya padaku


                                                                          
                                                                     -Zarry Hendrik-

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar

tantangan dan harapan