Selama ini,
aku pura-pura
pada tawa-tawa yang renyah didengar,
pada kelincahanku yang menghibur,
pada mereka yang kubuat salut oleh kebodohan,
seharusnya kamu meragu
aku pura-pura
pada tawa-tawa yang renyah didengar,
pada kelincahanku yang menghibur,
pada mereka yang kubuat salut oleh kebodohan,
seharusnya kamu meragu
Sebenar-benarnya,
Aku tersiksa
Aku menipu diri,
tidak perempuan lain yang kubutuhkan,
tetapi kamu
Tidak di sana aku ingin ada,
namun denganmu
Aku tersiksa
Aku menipu diri,
tidak perempuan lain yang kubutuhkan,
tetapi kamu
Tidak di sana aku ingin ada,
namun denganmu
Seharusnya kamu tidak percaya!
Kenyataan dari apa yang kutampilkan adalah kebalikannya
Kenyataan dari apa yang kutampilkan adalah kebalikannya
Aku memperparah dukaku
Dipaku rasa bersalah,
itu aku
Dipaku rasa bersalah,
itu aku
Hati ini membeku,
aku meringkuk kedinginan
Tidak henti-hentinya aku menyesal,
namun tidak sudah-sudahnya aku bersandiwara
Aku tidak bisa lari
dari kesalahan-kesalahanku sendiri,
aku tidak bisa ke mana-mana
aku meringkuk kedinginan
Tidak henti-hentinya aku menyesal,
namun tidak sudah-sudahnya aku bersandiwara
Aku tidak bisa lari
dari kesalahan-kesalahanku sendiri,
aku tidak bisa ke mana-mana
Ada kesedihan yang mendalam,
yang tersembunyi di balik senyum yang kubuat-buat merekah
Semakin kukuat-kuatkan,
semakin aku melemah
yang tersembunyi di balik senyum yang kubuat-buat merekah
Semakin kukuat-kuatkan,
semakin aku melemah
Seharusnya,
seharusnya kamu tidak percaya padaku
seharusnya kamu tidak percaya padaku
-Zarry Hendrik-
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar